Menulis Juga Bisa dari Kegelisahan Pikiranmu

shares |

Menulis dari kegelisahan

Kamu pasti pernah merasa gelisah. Hati dan pikiranmu. Tentu gelisah itu tidak nyaman, tidak enak, bahkan beberapa orang tidak bisa tidur nyenyak. Dari kegelisahan itu akan muncul banyak pertanyaan. Kita akan ambil contoh dari kegelisahan yang pernah saya alami mengenai kategori buku di rak buku toko buku. Di rak parenting saya cukup gelisah karena banyak sekali cara mendidik anak untuk mereka para kaum Ibu. Lantas apakah para Ayah tidak ada buku panduannya nih? Tidak adakah yang menulis cara mendidik anak untuk mereka para kaum Ayah? Dari situlah buku non-fiksi saya terbit.

Raditya dika juga menulis dari kegelisahan. Satu hal yang pernah saya tahu di salah satu novelnya dirinya cukup gelisah jika cinta yang dirasakannya kadaluarsa. Lalu muncul pertanyaan, bisakah cinta itu kadaluarsa? Lantas apa yang terjadi selanjutnya? Apa sikap dan respon saat cinta kadaluarsa itu datang? Dari kegelisahan, rasa cemas, khawatir, muncul lah banyak pertanyaan yang mengantarkan kita untuk menciptakan suatu tulisan.

Kegelisahanmu mungkin sama dengan orang lain, dengan teman dan sahabatmu. Tapi tetap memiliki perbedaan bahwa apa yang kamu rasakan dan apa yang ingin kamu ungkapkan. Cobalah cari kegelisahan dalam diri dan pikiranmu. Apa saja. Kegelisahan menurut Raditya dika sendiri bisa dikategorikan dari usia. Usia remaja biasanya gelisah perihal cinta remaja, pertemanan, dan pelajaran atau prestasi. Usia remaja-dewasa masih sama, hanya saja mungkin gelisah perihal kuliah, dosen, organisasi, dan teman-teman kampusnya. Usia dewasa biasanya gelisah mengenai pekerjaan, melanjutkan kuliah lagi atau tidak, dan pernikahan. Usia dewasa-tua biasanya gelisah mengenai perkembangan anak, rumah tangga, tetangga, masa depan pekerjaan.

Kegelisahan juga bisa muncul dari apa yang kamu lihat sehari-hari di sekitarmu. Terutama apa yang kamu lihat tidak sesuai dengan perasaanmu. Tentang orang-orang bertindak jahat, melakukan tindak kecurangan, ketidak adilan, dan lain sebagainya. Gelisahlah untuk mendapatkan ide tulisan jika kamu merasa buntu menentukan ide tulisanmu selanjutnya.

Related Posts

0 comments:

Post a Comment