Mengenal Flash Fiction, Cerita Super Pendek
|
Apa itu flash fiction? Hm... Sederhananya sih cerita super pendek yaitu maksimal 200 kata. Kaget? Sama. 200 kata itu sama layaknya menulis status di Facebook. Oke, sebagian akan bilang mudah. Tapi bagi saya cukup sulit. Tidak sama seperti puisi karena berpuisi, berpantun, memiliki pola atau aturan tersendiri sehingga kita hanya perlu memperindah bagian akhir kata walau pun dengan makna yang mungkin tidak semua orang paham. Sedangkan flash fiction sendiri berupa cerita atau kalimat, paragraf yang penuh arti, biasanya berupa kebalikan dari kenyataan yang ada. Susah membayangkannya? Sama. Nah, saya hadirkan beberapa Flash Fiction yang saya kutip dari BuzzFeed. Silahkan dibaca dibawah ini.
Penulis, Ernest Hemingway, "For Sale: Baby Shoes, Never Worn"Jika kita artikan berarti, "Dijual: Sepatu bayi, tidak pernah usang". Makna dari flash fiction tersebut jelas sangat dalam. Seorang menjual sepatu bayi, pasti yang membelinya adalah keluarga yang ingin bayinya memiliki sepatu baru. Kalimatnya terkesan berkebalikan dari kenyataan. Jelas jika sepatu baru tidaklah usang, kan masih baru. Tapi yang digunakan adalah kata "never" yaitu tidak pernah sama sekali usang. Semestinya penjual mengatakan "Sepatu bayi, produk terbaru" atau "Sepatu bayi, baru, bukan barang bekas". Inilah kenapa flash fiction lebih sulit karena memiliki makna tersembunyi di dalamnya. Bisa jadi penjual itu ingin menjual pada keluarga miskin, yang tidak punya cukup uang membeli sepatu bayi berkali-kali. Sehingga dikatakan "never worn" atau "tidak pernah usang". Tapi apapun itu, ya hanya Ernest Hemingway sendiri yang paham. Beberapa terjemahan menerjemahkannya dengan kalimat, "Dijual: Sepatu bayi, belum pernah dipakai".
Penulis, Lydia Davis, "We know we are special. Yet we keep trying to find out in what way: not this way, not that way, then what way?"Jika kita artikan berarti, "Kita tahu bahwa kita spesial. Tetapi, kita mencoba mencoba mencari tahu dengan cara apa: tidak dengan cara ini, tidak dengan cara itu juga, lalu dengan cara apa?" Maknanya seperti sepasang kekasih merasa diri mereka telah sempurna (kata "special") hingga menyadari mereka mencoba mencari tahu hal special yang mereka miliki. Sayangnya tidak dengan cara ini mengetahuinya, tidak juga dengan cara itu. Padahal cuma ada dua cara. Lantas apakah benar mereka special? Atau seperti kena amnesia? Maknanya seperti paradoks, tahu cara makan tapi bingung menjelaskannya. Seperti itulah. Bingung? Kadang saya merasa begitu. Flash fiction penuh dengan teka-teki.
Di Indonesia sendiri flash fiction sudah populer. Sekarang pun beberapa penerbit seperti Bentang Pustaka sering mengadakan sayembara menulis flash fiction ini. Beberapa penulis Indonesia juga ada yang menulisnya hanya saja saya tidak menemukan tulisan flash fiction terbaik yang bisa dijadikan contoh disini. Nah, sudah paham kan? Kamu juga bisa buat. Jangan terlalu panjang nantinya malah menjadi cerpen. Flash fiction melatihmu untuk bisa bersastra. Menyembunyikan informasi (hidden message), memadatkan cerita, serta menunjukkan (showing) bukan mengatakannya (telling). Selamat mencoba.
0 comments:
Post a Comment