Kenapa Menulis Itu Sulit?

shares |

kenapa menulis itu sulit

Setiap orang yang pernah membaca buku novel, cerpen, kumpulan puisi, pastilah ingin menuliskan karyanya sendiri dan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Tidak hanya itu, menulis di koran, menulis di majalah, menulis paper studi kuliah, apapun itu, kita pasti ingin menulis sesuatu. Permasalahannya yang paling mendasar adalah buntunya ide. Pertanyaannya menjadi, kenapa menulis itu sulit?

Jarang Membaca Buku

Yups. Jarang membaca adalah faktor utama bagimu sulit menulis sesuatu. Tapi kok banyak mereka yang nulis di status Facebook tentang politik asal begitu, toh buktinya mereka bisa menulis. Tentu, tapi sumber referensi yang tidak kuat menyebabkan tulisan mereka cenderung emosional dan mudah dibantah. Sama halnya jika kamu menulis sebuah fiksi seperti cerpen atau novel. Kurangnya referensi berupa buku sastra fiksi yang pernah kamu baca mengakibatkan perbendaharaan katamu kurang. Jadinya tulisan yang kamu ciptakan hambar. Mudah ditebak alur ceritanya. Bahkan tokoh yang kamu ciptakan tidaklah kuat karakternya.

Tidak Berani Memperbaiki

Faktor kedua adalah tidak berani memperbaiki. Sudah banyak mereka yang menulis status di Facebook mengkritik sesuatu tapi tidak berani memperbaiki tulisan yang sudah mereka posting. Mudahnya, tulisan panjang lebar telah dibuat tapi setelah mendapatkan bantahan, tidak belajar dari kesalahan. Merasa diri benar, dan tentu saja membuat diri tidak dapat berkembang. Asal bisa menulis saja tidaklah cukup bagimu yang ingin menciptakan sebuah buku. Karena ada beban moral yang harus kamu tanggung setelah buku itu terbit. Menulis di status Facebook mengkritik sesuatu pastilah ada pertanggung jawaban sesudahnya. Sehingga di kotak komentar menulis fakta-fakta yang didapatkan untuk mendukung status yang dibuat sebelumnya. Jika tidak, ya itu tadi, kualitas tulisanmu tidak akan kemana-mana.

Takut Gagal

Ada kalanya gagal itu sudah berada di pikiran kita padahal menulis saja belum. Tergelitik dengan berita hangat di televisi dan ingin menuliskan opini di status sosial media, sudah panjang lebar, akhirnya tidak jadi di posting. Takut gagal, takut kena kritik balik, takut akhirnya tidak tenang. Menulis merupakan karya cipta pikiran kita terhadap suatu hal yang dituliskan di media apapun. Baik offline maupun online. Tidak ada karya cipta itu yang tidak di kritik. Pasti semua di kritik. Hanya saja bagaimana kita menanggapinya. Tidak ada karya cipta itu yang tidak ditolak penerbit. Pasti ada dan bagaimana kita menanggapinya juga.

Jadi, sudah terjawab sebab kamu sulit menulis kan? Perbanyak bacaanmu (buku ya, tidak sekedar membaca di internet), Berani memperbaiki tulisan-tulisanmu (apapun itu, untuk kepentingan apapun, cek lagi, perbaiki lagi), dan Berani gagal (di kritik, di tolak karyamu, apapun itu, coba lagi). Semoga tiga hal sederhana ini membantumu untuk lebih bersemangat dalam menulis dan bersiaplah untuk tips dan trik menulis lainnya dari saya.

Related Posts

0 comments:

Post a Comment